Buka Semua | Tutup Semua

Senin, 19 Juli 2010

BUKU MATERIAL BAIK

Dalam suatu kesempatan melihat pelaksanaan pekerjaan kegiatan sarana prasarana  jalan didesa, masyarakat tidak mempermasalahkan volume material yang baru datang.
Sewaktu ditanya kenapa tidak diukur? mereka menjawab sudah percaya saja, karena kami sudah biasa dan saling percaya. wah.... wah....
Seorang suplayer adalah seorang pengusaha yang hitungannya tentu adalah untung rugi tidak mungkin secara terus menerus berhitung sosial, kalau tidak ingin mengalami kebangkrutan tentunya. 
Sedangkan masyarakat perdesaan adalah sebuah keluguan yang tidak ingin berbicara sebuah kecurigaan demi menjaga sebuah "tepo selero". 

Tetapi ketika harus berbicara sebuah pekerjaan besar dengan perhitungan volume yang lebih detail, maka volume kedatangan materialpun harus diperhitungkan, jika tidak nanti mengalami defisit keuangan yang cukup besar.

Untuk itulah perlu dibuatkan buku material yang baik dengan mencatat secara detail volume material dengan mencatat panjang, lebar dan tinggi isi bak truk sehingga ketemu volumenya  (Volume = Panjang  x Lebar x Tinggi).
  1. Pembukuan material dibuat langsung dan tuntas selesai pada hari "H-nya" dan tidak ada penundaan.       -> Rekapitulasi Volume penerimaan bahan akan terkontrol dengan baik
  2. Ada penugasan seseorang di lapangan sebagai "Checker" untuk penerimaan bahan, sehingga data untuk Buku Material akurat.       ->    Penempatan material dapat diatur dengan baik sehingga tidak mengganggu pengguna.
  3. Checker selalu memeriksa kualitas bahan yang datang / didrop dan mengukur volumenya, sehingga jika ada material jelek sudah tercatat / teridentifikasi.       ->    Kualitas dan volume bahan dapat dikendalikan.
  4. Hasil ukuran oleh Checker akan bervariasi sesuai kondisi riil penerimaan di lapangan, sehingga pembukuan akan menampilkan hasil apa adanya sesuai realita.       ->    Masyarakat tidak dirugikan karena telah membeli bahan sesuai besar volume yang ada (tidak berdasar biasanya).
  5. Agar checker dapat melakukan tugas dengan baik dan benar, Fasilitator  Teknik / konsultan pemberdayaan teknik harus melakukan pelatihan penerimaan bahan yang benar (praktek langsung), karena checker yang baik dan benar akan dapat memberi data yang benar untuk Buku Material       - >    Adanya transfer ketrampilan secara benar oleh Fasilitator  Teknik.
  6. Setiap kali ada penerimaan bahan di lapangan selalu ditandatangani oleh pengirim / pemasok dan checker, sehingga akan meningkatkan kualitas Buku Material       ->    jika ada komplein, kedudukan Tim Penegelola Kegiatan (TPK) sangat kuat karena terdapat bukti bersama.
  7. Buku material terdapat informasi volume dan rekapitulasinya, serta bahan yang sudah terbayar, sehingga memudahkan pengendalian material baik terhadap target volume maupun pembayarannya.      ->    Ketua TPK dapat melakukan cek penerimaan material dan sisa target, kapan saja pada buku material.
Nah jadi mudah kan.
Kalangbancar - Geyer 2008, Pengukuran sebelum material ditumpahkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahakan berikan komentar atau saran.
No Spam !